Orgasme yang sempurna telah aku dapatkan. ahh…… aahhhhhh. kuat dan kuat….. Segera aku memeriksa pernafasan, tekanan darah dan lain-lainnya. Kejadian ini memukul perasaanku. ahhhh…… huhhhhhhh…ehhhhhh. Aku benamkan mukaku di dada bidang berbulu. BHku telah jatuh di atas pasir, mulut dan tanggan Pak Hamid bergantian menghisap dan meremas kedua gunungku, kanan kiri. Padahal bisa saja memaksa dan memperkosaku. Ia menyerahkan botol air mineral kepadaku.“Maafkan aku dik Nastiti, aku khilaf, aku telah lama tidak merasakan seperti ini sehingga aku khilaf. Kami duduk berjauhan tanpa kata-kata. Aku menjadi dokter yang terpilih mewakili organisasi proyek perbaikan gizi masyarakat di suatu kepulauan. “Dok, saya tidak mempunyai keluhan. Entah berapa lama aku menerima irama gerakan maju mundur benda keras dalam vaginaku. Ahhh…… husss……. Denyut itu menjalar dintara pangkal paha dan pantat ke seluruh tubuh. Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam vaginaku. Dia tidak lagi memanggilku Bu Dokter, tapi cukup namaku, dik Nastiti. Untuk mengisi kekosongan waktu, aku buka praktek sebagai dokter umum. Ternyata dengan tulus dia masih bisa menahan syahwatnya. Seketika aku bangun sambil menutup kedua kakiku. Tiba-tiba badanku terasa lemas saat jari tangan itu membuat putaran halus di puting susuku. Aku lemas…..lemas sekali seperti tidak bertulang. Maaf saya datang terlalu malam karena ada pekerjaan tanggung”. Dalam speed boath yang menyeberangkan kami, hanya berisi aku, Pak Hamid dan pengemudi kapal. Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua
