Mereka tidak bisa diajak nginap di hotel, karena harus kembali kerumah.Meskipun aku bukan penggemar STW, tetapi keunikan itu membuat penasaran. Hebatnya lagi aku ditawari digonceng sepeda motor untuk kembali ke hotel. Pak Mertino sangat menguasai Solo dan Semarangkarta. Kuakui makanan di warung Mbak Ambar memang lumayan enak. “ Gimana mas ada yang cocok,” tanyanya.Terus terang aku bingung juga harus memilih yang mana. Kami ngobrol ngalor-ngidul gak jelas. Dia cukup sabar, dan telaten melayaniku.Pertempuranku dengan Wiwik tidak perlu aku uraikan secara lebih detil, karena ya kurang lebih sama saja.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Hebatnya lagi aku ditawari digonceng sepeda motor untuk kembali ke hotel. Aku nggak nyangka, kegiatan seperti ini bisa punya cabang di dua kota. “Ah masnya genit nih,” katanya sambil meminta dulu ke kamar mandi.Dari kamar mandi aku melepas semua baju kecuali celana dalam dan langsung tidur tengkurap. Meskipun cenderung pendiam, namun Wiwik tergolong berisik jika bertempur. Sekitar 10 menit menunggu di lobby, Amei tiba diantar oleh rekan yang kelihatannya juga sebaya yang tadi kulihat dia mengantar kopi untukku. Jadi jika ada penugasan ke Solo dan Semarang, dia paling bersemangat, apalagi aku berada dalam timnya.Suatu hari dia bilang padaku, “Eh aku nemu tempat yang unik di Semarang,” katanya. Meskipun cenderung pendiam, namun Wiwik tergolong berisik jika bertempur. Sayangnya mereka hanya bisa di “tenteng” antara jam 10 sampai jam 5 sore.
