Yahhhhhhhhhh ….. Aku merasa sudah hampir mencapai orgasme. “Tenang saja … Ayo cepat buka,” katanya sambil mengocok-ngocok kontolnya dengan tangannya sendiri. Tak lupa dia menyelipkan beberapa lembar uang ratusan ribu di tanganku. Sepertinya aku harus mengubur dalam-dalam impianku untuk menjadi satu-satunya perempuan dengan gelar MBA di kampung ini. Dia mengerakkan pingulnya maju mundur dengan perlahan. Ahhhhhhh ….” Jawabku di sela-sela desahan kenikmatan. Kakiku kaku menjulur ke atas dan pahaku mengatup. Kecil kemungkinannya aku hamil,” jawabku. Aku merasa seperti wanita jalang yang hanya punya satu tujuan hidup: seks. Karena stress, Abah terkena stroke dan aku pun harus membatalkan niatku untuk melanjutkan kuliah di tingkat S2.Semakin hari kondisi Abah tambah menurun. Satu tanganku menjulur ke bawah untuk meraih itilku sendiri. Aahhhhh …. Kedua kakiku dilipat ke atas dan ditopang oleh kedua tangannya. Tubuhku begitu rileks setelah puncak kenikmatan bersetubuh itu aku capai. Mereka mengancam akan menyita rumah dan lading apabila kami tidak dapat melunasi tunggakan pembayaran dalam waktu dua minggu. Aku tidak menyesali pengorbananku, namun aku menyesali mengapa aku begitu menikmati persetubuhan itu. Karena ciuman itu Pak Kusrin dan aku kembali terangsang.Tangan Pak Kusrin kembali beraksi meremas payudaraku dan memainkan itilku secara bergantian.
