Masih ada esok. Ada sekatsekat, tdk tertutup sepenuhnya. Tetapi eh.., diamdiam ia mencuri pandang ke arah penisku. Dan kubuka celana pantai. Ah bodoh. Tdk lama wanita itu mengetuk langitlangit mobil. Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Ia menurunkan sedikit tali kolor sehingga pinggulku tersentuh. Aq menanti dengan debaran jantung yg membuncahbuncah. ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima kedatanganku. Si Penis tibatiba juga ikutikutan ciut. Dan kubuka celana pantai. Lalu asyik membuka tabloid. Daripada suntuk diam dirumah, tadi malam aq menyeleseaikan kerjaan yg masih menumpuk. Aq masih di atas angkot. Kaki disandarkan di dinding. Angin menerobos dari jendela. Bibirku melumat bibirnya.Jangan di sini Sayang..! katanya melenguh.Kujilati toketnya, ia melenguh. Daripada suntuk diam dirumah, tadi malam aq menyeleseaikan kerjaan yg masih menumpuk. Dia mau pulang dulu ngeliat orang tuanya sakit katanya sih begitu, kata Iin.Setelah beberapa lama menyodoknya,Terus dong Yg. Mbak Iin sudah turun. Jagain sebentar ya..!Ya itulah kabar gembira, karena Iin lalu mengangguk.Setelah mengunci salon, Iin kembali ke tempatku. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit.
