Paginya karena hari Minggu, saya tidak terlalu resah untuk bangun pagi. “ Dari siapa ini, ” tanya sebuah suara wanita. ” ucap basa-basi saya. Kubalikkan badannya telungkup ke tempat tidur, dan dari belakang kupompa lagi keluar masuk lubang Vag1nanya yg ketat itu, kurebahkan badanku menempel ke punggung Anggi dan kugerakkan pinggulku secepatnya. “ Akhh.. bukan itu, tapi itu tuh, nggak tahan itu, ” tangannya dengan jahil menunjuk-nujuk ke pangkal paha saya. “ Sama-sama Mas, see you to Mas, aku tunggu yah telfonnya.hhe, ” balasnya. Uh mati deh saya, disosor sama wanita cantik yg umurnya cukup jauh di bawahku. “ Dari siapa ini, ” tanya sebuah suara wanita. Lampu hijau nih buat saya, tanpa pikir panjang saya-pun menerima tawaranya. ” tanya Anggi. ”
“ Iya deh pulang aja, biar bisa lamaan berduaan sama Mas Sigit, ” jawab Anggi manja. Uuhh.. ”
“ Oh itu sih Okey, saya ini nggak banyak ngatur dan ‘possesive’ ke wanita, yg penting jgn reseh ya! Sampai-sampai akhirnya dia menawarkan untuk hangout weekend ini di Jakarta. “ Gini-gini juga bikin pusing saya nih, ” ucap saya menggoda. Gila benar, ternyata rumah si Anggi ini besar dan mobilnya selusin. “ Wah kamu malam ini beda sekali ya, kelihatan lebih sederhana tapi tetep wah.. “ Ohh, yes, yes, yah terus Mas, oouhh enaknya, ya..
