Tetapi sejak di kota J ini, justru aku tidak pernah lagi berhubungan dengan Mbak Ratna. Mbak Ratna menyulut sebatang rokok Mild dan menawariku,
Terima kasih, aku lebih suka Dji Sam Soe Filter, sambil ikut merokok kepunyaanku sendiri. Salam buat Ratna (yang melepas keperjakaanku, baca kisahku selanjutnya, Anggi, Mbak Vian (cewek Chinese yang seksi), Mbak Ratna (yang liar) yang sudah berbagi kepuasan denganku. uuhh, aakkhh, aakhh, oohh, oh.. Cukup lama nada dering telepon aku dengar dan tidak ada yang mengangkat, tibatiba.. Dan kejadian yang singkat ini berlangsung kurang dari setengah jam, adalah permainanku yang terakhir di kota S. Tubuh yang gemuk itu, berukuran payudara sedangsedang saja, tetapi rambut kemaluannya jelas terawat sekali, panjang, lebat tetapi lurus, dan sudah basah karena terangsang. Cukup lama nada dering telepon aku dengar dan tidak ada yang mengangkat, tibatiba.. oouucch, please, pleease.. Wah, aku hampir sulit bernafas, sepertinya (sialan) kali ini aku benarbenar habis dikuasai permainan Mbak Ratna.Dengan dibimbing tangan kiri Mbak Ratna, burungku digenggam dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Ah, nanti aku telepon Mbak Ning deh, sekalian besok minta dijemput main ke rumahmu, salam buat mama dan papa ya, sampai ketemu besok.Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam,
Sampai dimana tadi Sakti..
