Kucium bibirnya sambil kutuntun tangannya ke arah batang kemaluanku. sakit sekali pagi ini.Kukelilingi jalanan di kota ini perlahan. Benni? Mabok karena cewek? “Hallo..” suara lembut menyapa. Tak lama bibirnya mulai terbuka. Kukeluarkan kejantananku. Aku ingin ia melihat diriku berkuasa atas dirinya, total! uhh..” erangku. Aku sangat tidak mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yang menyakitkan seandainya perasaanku benar, aku sungguh tidak mengharapkan. Ia sedikit berontak tapi kueratkan tanganku di kepalanya. Aku semakin ereksi. Lalu mulai kujilat bergantian kedua payudara berukuran 34D-nya. “Ben.. “Kalo gitu aku tunggu di depan rumah kamu.. Tampaknya Aya masih belum berbenah. Tolol sekali dan lebih tolol lagi aku sekarang mabuk? Kumundurkan kursi mobil dan mulai memejamkan mata. Kubuka celanaku. Tak ada perasaan bersalah.“Aya.. Tak ada reaksi. “Aahh.. Aku melihat gerakan payudaranya yang memutar seirama dengan gerakanku. Lalu semakin kupercepat gerakanku. Pikiranku berubah saat itu. Setiap centimeternya kulakukan dengan sangat perlahan. tidak enak di liat securiti perumahan,” katanya. Nafasnya mulai memburu. Aku mesti lebih cepat bertindak sebelum akal sehatnya menguasai dirinya. Kubiarkan Aya tersengal-sengal selama 2-5 detik sambil kuperhatikan wajahnya. Entah siapa yang membawakan tapi lirik lagu itu menjadi inspirasiku.“I’m in somebody’s shadow In someone else’s dream You’ll never find me unless I want to be”
Kuhirup nafas dalam-dalam.