Aku pun melayani bapak tua itu dengan imbalan yang besar.Aku diajak ke kamarnya, aku ditidurkan di ranjang. Karena pak Edi itu terus memandangiku. Aku hanya berfoya-foya membohongi orangtuaku, uang semesteran jarang aku bayarkan. Aku mencoba membuka kunci itu tapi tidak bisa aku pun memaksa hingga akhirnya bisa terbuka.Jam segini orangtuaku masih kerja yang ada hanya pembantu saja. Dia menyarankan aku untuk menjadi seorang sales.Aku pun enggan dengan keras aku menolaknya. Tak lama kemudian,“cccccrrroooottttt…….cccrrrrrooootttt…..ccccrrroooottttt…….”
Sperma yang banyak dan kental itu membasahi tubuhku. Untuk menjaga keseimbangan aku terus pengaang pinggang pak Edi yang naik turun itu. Aku hanya berfoya-foya membohongi orangtuaku, uang semesteran jarang aku bayarkan. Dia lama sekali menyuruhku masuk hingga akhirnya dia meminta aku untuk duduk di ruang tamu. Semakin cepat dia memompa memekku , cairan semakin banyak keluar membuat jalan kenikmatan itu semakin licin. Dengan sigap dia menciumi bibirku, rasanya jijik ciuman dengan pak tua itu . Pantatku aku gerakan dan sedikit aku goyangkan agar lebih nikmat,“ooohhhhhh…aaaaaakkhh…aaaaahhh……ooohh……..”
Pak Edi hidung belang itu semakin bergairah dengan memerah wajahnya. Baju yang aku kenakan sangat sexy sekali, dia melotot tiap kali aku menggerakkan badanku.Aku seperti mencium kecurigaan dengan cara memandang bapak itu. Karena dia terlihat gemas dengan putinggku , dia mengigit hingga aku berteriak. Bahkan aku seharusnya semester akhir masih saja duduk di semester 3.Keluarga marah besar denganku, semua orang memaki ku. Terus dia kulum putting
