Seperti mendapat lampu hijau aku merangkul bahu Lina sambil tanganku mengusap dadanya yang menonjol. Mereka berciuman dengan penuh gairah, Lina melingkarkan tangannya memeluk tubuh tua Pak Aziz. Besok-besok datanglah lagi.” Pak Aziz bersuara.“Boleh saja, abang berdua juga hebat. Sebaik saja tanganku berjumpa putingnya langsung aku main-mainkannya benda itu dengan geramnya. Sedap… sungguh sedap!” kata Pak Aziz sambil meramas payudara si gadis yang mengkal.Akhirnya Lina tidak tahan lagi, ia telah mencapai orgasmenya, mulutnya mengeluarkan erangan panjang. Lina yang baru berusia 24 tahun itu begitu kontras dengan pria di bawahnya yang lebih wajar menjadi datuknya, yang satu begitu ranum dan segar sementara yang lainnya sudah mendekati liang kubur.“Sungguh sedap Cik Lina, sudah lama saya tak buat begini,” ujar Pak Aziz dengan tersenyum puas.“Man, giliran kamu pula,” Pak Aziz mempelawa aku.“Boleh ke saya tumpang sekaki, Cik Lina.” Aku bertanya.Dalam hati memang aku teringin. Kemudian rokok tersebut dinyalakan dengan menggunakan rokok yang masih bernyala kepunyaan Pak Aziz.“Dah biasa ke Cik Lina merokok?” tanya Pak Aziz.“Tak juga, tapi malam ni agak sejuk.” Balas jururawat muda itu.Malam itu kami merasa beruntung sekali mendapat teman berbual seperti Cik Lina, biasanya jururawat lain paling hanya tersenyum pada kami atau sekedar memberi salam.
Puaskan Nafsu Ibu Mertua Yang Menggoda Menantu
Actors:
Asianmakinglove / Kamarbujang1
Related videos














