Linda coba menolak tubuhku tapi ku eratkan dekapanku. Semasa ku masih bujang aku sering mempunyai hubungan dengan isteri orang. Kubisikkan ketelinga Linda yang aku ingin menyetubuhinya melalui lubang anusnya. Pada mulanya Linda agak keberatan namun aku memujuknya dan mengatakan yang dia bisa tidur di atas kasur dan aku pula bisa tidur di sofa. Sosok tubuhnya indah, kulitnya putih mulus, payudaranya besar tapi aku tidak berpeluang memilikinya. Aku terus menjilatnya hingga Linda mencapai klimaxnya. Setelah itu aku menanggalkan pakaianku dan akhir sekali CD ku maka terkeluarlah roketku yang sedang keras umpama besi. Impianku selama dua tahun kini hampir tercapai. Aku menempah hanya satu kamar hotel dan memberi alasan bahwa hotel itu telah penuh. Setelah menyemprot sperma kali pertama penisku masih terus menegang.Aku merasakan aku masih mampu untuk kali kedua. Ku lihat Linda sudah kelelahan.Kepala penisnya terasa nyut-nyut dan aku hampir ke klimax. Linda terus mengeluh keras keenakan. Namun dia terus kan menghisap penisku. Sakit barangkali.‘”Sayang.. Linda agak keberatan namun dia terlalu letih untuk menolakku. Setelah itu aku menanggalkan pakaianku dan akhir sekali CD ku maka terkeluarlah roketku yang sedang keras umpama besi.
