AKu yang rumahnya paling jauh tidak ada teman. Aku minta diantar ke Lokasi WTS kelas teri kalijodoh (Rumahku memang tak jauh dari lokalisasi tersebut). Makin lama kocokanku makin cepat, hingga memancarlah lahar panas ke atas perutku. Lampu remang-remang jelas sekali membentuk keindahan tubuh Tina yang mulai membuka bajunya. Aku merasakan lobang kemaluannya semakin becek.Aku berkonsentrasi penuh mendaki puncak kenikmatan, gerakan pantatku semakin cepat, dan tak beraturan. Dikamarku, aku merenungi kembali. Semua menjadi beban pikiranku dari hari ke hari. Aku semakin semangat.Tiba tiba Tina menggenggam senjataku dan langsung membimbingnya ke lubang kemaluannya. Aku Terbaring diam mengatur jalan pernafasanku.“Mas, baru pertama, ya?”
“Lho, kok mbak tahu?” Tina hanya tersenyum, lalu beranjak membersihkan diri dan mengenakan pakaiannya kembali.Sesuai kesepakatan awal, aku menyerahkan uang atas kenikmatan yang aku beli. Seluruh tubuhku merinding merasakan ejakulasiku yg pertama di dalam lubang kemaluan seorang wanita. Tanpa sadar tanganku kembali mengocok senjataku yang kian mengeras. Tina menarik kepalaku.“Mas, jangan dihisap! Besok lagi ah ! Sambil aku membeli rokok, aku mencoba bertanya di mana ada wanita yang muda. Pada akhir bulan aku bisa mengantongi Rp 300.000,- jumlah yg cukup besar buatku waktu itu, dan pada saat terima amplop gaji yang kesekian kalinya, aku mulai mewujudkan cita-cita puberku untuk menikmati indahnya sex dengan seorang wanita, dari pada habis buat minum-minum dgn teman, toh tak ada salahnya aku mencoba.Aku ingat sekali waktu itu Malam