Enak.. Kujilatinya lubang kencingnya dan kemudian kukulum kontolnya dengan bernafsu. Sepertinya duit beberapa juta enteng buat dia.Aku menduga pasti ada ujungnya, gak mungkin kan lelaki mau ngasi hp mahal begitu aja. Dia memegang pinggangku sambil terus mengenjot nonokku. “Ooh.. Orangnya belum tua, tapi yang pasti bukan abg lah yao.Ganteng, dada bidang, seperti tipe lelaki idealku lah. Dia ingin segera menuntaskan permainan ini. Cukup lama dia menikmati aku dientot , dengan aku di atas kursi.Lalu dia berdiri, dan kembali berciuman dengan aku sambil dengan gemas meremas dan menghisap toketku. “Akkhh.. nonokmu enak banget Nes..” katanya. Aku masih meliuk-liukan tubuhku.Dia pun terus mengenjot nonokku dari bawah, sambil sesekali tangannya meremas toketku yang berayun-ayun menggemaskan. Jarinya meraba bibir nonok ku yang dipenuhi dengan jembut yang lebat.Akupun melenguh nikmat ketika jarinya menemukan itilku. Pastinya akan ngajakin aku ngentot, apa lagi kalo gak itu.“Wow.., mobilnya keren banget pak. Tangannya meremas2 toketku yang besar menantang.“Pak kuat banget sih , baru ngecret sudah mau dientot lagi” ucapku lirih. Uugghh..” erangnya berulang-ulang.Dia semakin kuat meremas2 dan memilin2 pentilku dan bibirnya terus menyapu seluruh wajahku hingga ke leher, sambil semakin mempercepat irama enjotannya. “Nes, hp kamu dah kuno, aku beliin yang baru ya”. Sementara itu, toket ku masih terus dijilati dan diemut pentilnya. Enak Nes.” erangnya lagi. Sstt.. Mmppffhh.. Dia langsung memeluk tubuhku erat-erat, dengan penuh perasaan.
