Video is processing please select another server...

Bayar Hutangmu Dengan Adegan Panas Yang Tak Terlupakan

“Masuk aja, Lin…, engga dikunci, kok,” ujar Mbak Santi. Mungkin berendam di bath tab. Dadanya yang naik turun langsung kuremas. oooooohhhhhh…!” rintihan kenikmatannya kali ini terdengar nyaris seperti jeritan. Ia nampak sedang menikmati kehangatan air yang merendamnya. Dengan langkah pelan supaya tidak membangunkan Mbak Santi dari tidurnya, aku berjalan dan perlahan membuka pintu kamar mandi. Sesekali menyentak tubuhku yang di atasnya.Tak lama kemudian Mbak Santi merobah posisi menduduki pahaku, memegang penisku dan dimasukkannya pelan2 ke memeknya. Keringat sudah membasahi sekujur tubuhnya. Jago memang Mbak Santi dalam memainkan isapannya, sambil mengisap lidahnya terus menari dan meliuk diteruskan ke buah zakar saya,Setelah 10 menit naik dan turun dia isap dan jilatin kontol saya, Mbak Santi melemparkan tubuhnya ke atas kasur, dan jatuh telentang. Melihat wajah cantik yang melemah itu, genjotanku dipercepat. Ia pun membekuk kontolku dan mengelusnya dengan tekanan yang membangkitkan birahi. Mungkin karena otakku yang cerdas dan kepandaianku bergaul atau karena aku memang memiliki daya tarik sendiri.Saya tinggal di suatu daerah strategis di Jakarta Barat. Saya remas dada Mbak Santi dengan perasaan, lalu tanganku bergerak ke punggung Mbak Santi berusaha membuka pengait bra itu, aku sudah berhasil melepas pengait BH nya sehingga dengan bebas tangan kananku membelai dan meremas buah dadanya yang keras sementara tangan kiriku masih tetap mendekapnya dan mulutku pun menciumi leher jenjang itu, sambil tanganku memainkan puncak puting susu itu

Bayar Hutangmu Dengan Adegan Panas Yang Tak Terlupakan

Related videos